JALAN KE OBJEK WISATA PANGANDARAN PENUH LUBANG

JALAN KE OBJEK WISATA PANGANDARAN PENUH LUBANG

Siapa sih yang tidak suka liburan, apalagi kalo liburannya ke tempat-tempat yang indah seperti pantai Pangandaran. Pangandaran yang merupakan salah-satu tempat wisata yang memiliki banyak pantai yang mempesona. Tapi sayang sekali objek wisata yang sangat potensial ini tidak didukung oleh infrastruktur yang memadai. 

Infrastruktur yang sangat disayangkan adalah jalan untuk menuju lokasi wisata yang ada di pangandaran sangat tidak layak. Seperti jalan pangandaran-cijulang, jalan  bergelombang dan penuh lubang menghiasi perjalanan wisatawan. Padahal untuk menuju lokasi wisata yang paling diminati wisatawan  seperti karang  tirta, batu hiu, citumang, green canyon dan batu karas kan  harus melewati jalan tersebut.

Hampir semua wisatawan menyayangkan hal ini. Mereka kebanyakan kecewa dengan jalan yang harus dilalui. Jarak yang seharusnya ditempuh dengan waktu kurang dari satu jam kini harus dicapai dengan  waktu berjam-jam karena jalan yang mereka lalui tergolong extrim.  Apa masyarakat Pangandaran tidak malu dengan itu semua? Pangandaran yang sudah terkenal sampai mancanegara jalannya kaya kolam ikan lele? Apa  gax kesinggung jalan ke objek wisatanya disebut tumpahan coklat panas sama aa dan teteh bule??

Lalu siapa yang harus disalahkan ? apa mobil-mobil pengangkut pasir besi  yang membawa muatan berat ? atau Pemerintah yang hanya mengambil keuntungan dan tidak bertanggung jawab untuk memperbaiki jalan? masyarakat sekitar yang Cuma numpang lewat?atau saya yang setiap hari bolak-balik lewat jalan itu pake motor butut kesayangan? Lalu kemana larinya pendapatan dari Pangandaran yang terkenal dengan hasil laut dan objek wisatanya?? Apa pendapatan daerah masih kurang , sehingga jalan yang  mirip lubang undur-undur ini tidak cepat diperbaiki??

Saya mohon maaf bila postingan saya ini menyinggung beberapa pihak. Tapi bukan maksud  saya  untuk melakukan pencemaran nama baik, tapi postingan ini dibuat karena kekecewaan masyarakat dan wisatawan serta ketidak bertanggungjawaban beberapa pihak yang hanya mementingkan keuntungan mereka tanpa peduli dengan apa yang terjadi.