PROFIL SAYA

Blog ini dibangun untuk memaparkan pada pembaca tentang Pangandaran dan apa yang terdapat di dalamnya. Melalui blog ini penulis berusaha memberikan informasi seputar pangandaran sebisa kemampuan penulis.

Cari Disini

Selasa, 14 Agustus 2012

ronggeng gunung

sejarah ronggeng gunung
mengatakan bahwa Ronggeng Gunung diciptakan oleh Raden Sawunggaling. Konon, ketika kerajaan Galuh dalam keadaan kacau-balau karena serangan musuh, Sang Raja terpaksa mengungsi ke tempat yang aman dari kejaran musuh. Dalam situasi yang demikian, datanglah seorang penyelamat yang bernama Raden Sawunggaling.
Sebagai ungkapan terima kasih atas jasanya yang demikian besar itu, Sang Raja menikahkan Sang Penyelamat itu dengan putrinya (Putri Galuh). Kemudian, ketika Raden Sawunggaling memegang tampuk pemerintahan, beliau menciptakan tarian yang bernama Ronggeng Gunung sebagai sarana hiburan resmi di istana. Penarinya diseleksi ketat oleh raja dan harus betul-betul mempunyai kemampuan menari, menyanyi, dan berparas cantik, sehingga ketika itu penari ronggeng mempunyai status terpandang di lingkungan masyarakat.Ronggeng Gunung merupakan  kesenian yang berasal dari daerah Pesisir selatan.sesenian ini merupakan tarian yang dilakukan oleh seorang atau lebih.biasanya penari dilengkapi dengan selendang. fungsi dari selendang selain sebagai pelengkap, juga biasanya digunakan untuk  menggaet atau mengajak laki-laki sebagai lawan  menari dengan cara dikalungkan ke lehernya.. Ronggeng gunung dilengkapi dengan gamelan dan nyanyian atau kawih pengiring untuk menambah keindahan dan keharmonisan tarian tersebut.

 Perkembangan Ronggeng Gunung
pada periode tahun 1904 sampai tahun 1945 banyak mengalami pergeseran nilai dalam penyajiannya, misalnya dalam cara menghormati yang semula merapatkan tangan di dada berganti dengan cara bersalaman. Karena tidak sesuai dengan adat-istiadat, maka pada tahun 1948 kesenian Ronggeng Gunung dilarang dipertunjukkan untuk umum. Baru pada tahun 1950, kesenian Ronggeng Gunung dihidupkan kembali dengan beberapa pembaruan, baik dalam tarian maupun dalam pengorganisasiannya sehingga kemungkinan timbulnya hal-hal negatif dapat dihindarkan.

karna banyaknya anggapan negatif tentang kesenian ini, maka dilakukan  sedikit perubahan. misalnya pada adegan menyentuh atau mencium penari  untuk saat ini tidak diperbolehkan.hal ini dikarenakan adanya anggapan bahwa penari ronggeng gunung adalah wanita penggoda lelaki. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMAKASIH TELAH MEMBERIKAN KOMENTAR