Nama Citumang berasal dari legenda tentang seekor buaya buntung, Si Tumang. Begitu kuatnya kepercayaan penduduk akan kehadirna buaya buntung tersebut sehingga sampai sekarang meninggalkan nama yang melekat kuat menjadi nama sungai. Versi lain kisah Citumang, berasal dari Cai (Bhs. Sunda = air) yang numpang (cai numpang) yang berkaitan dengan adalah air sungai yang mengalir di bawah tanah. Kata cai numpang ini seiringAir yang bening menanti Andaperjalanan waktu lama-lama berubah menjadi Citumang. Ketika Anda jumpai sungai yang rimbun dengan pohon di tiap sisinya, lanjutkan perjalanan Anda agak ke hulu, karena di sanalah bening dan sejuknya air dapat segera Anda nikmati.Tibalah kita di tempat tujuan.
Aliran air yang mengalir menanti Anda untuk segera turun menikmati bening dan sejuknya air. Pada kedalaman tertentu Anda dapat menikmatinya dengan mandi dan berenang. Lima ratus meter dari lokasi pamandian ke arah hulu, dijumpai pesona alam berupa aliran sungai Citumang yang masuk ke dalam perut bumi dan keluar lagi di arah hilir. Aliran sungai yang masuk ke dalam goa ini diberi nama Goa Taringgul yang kemudian diberikan nama baru sebagai Sanghyang Tikoro (Batara Tenggorokan). Ditambah lagi dengan tidak adanya sampah di objek wisata tersebut menjadikan Citumang sebagai objek wisata yang bersih, segar dan asri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TERIMAKASIH TELAH MEMBERIKAN KOMENTAR